Kamis, 18 Oktober 2012

Rabu, 17 Oktober 2012

vario techno pakai karburator Megapro

Setelah skian lama memakai karburator PE 28 yang di rasa cukup boros walaupun tenaga enak, di kawatirkan kerak karbon di blok head menumpuk. Maka saya putuskan untuk memakai karburator megapro,
Kena megapro?karena dengan rumus hitung venturi karburator, motor vario bore up saya cocok dengan ukuran karburator venturi 24mm. Selain itu karburator megapro merupakan sama sama karburator 4 tak, jadi sistem pengabutan bahan bakarnya lebih halus daripada karburator 2 tak.
Saya memakai karburator megapro tahun 2008. Asli lepasan motor.
Dalam waktu pemasangan di temui kendala yaitu intake karburator bawaan vario tidak bisa di pakai karena beda, sedangkan intake variasi untuk motor vario tidak ada jual di pasaran.
Dalam masalah ini saya berkonsultasi dengan bengkel langganan saya, dan setelah lama mencari barang akhirnya saya memakai intake karburator mio dengan merek SND yang ∂ï tebus dengan mahar 120K, itu pun tidak langsung bisa PNP, harus di lakukan penyesuaian.
Setalah semua terpasang pada blok vario, terjadi masalah yaitu kenalpot nembak nembak walaupun tidak keras tetapi cukup mengganggu.
Ternyata ukuran spuyer kekecilan, spuyer standar megapro pilotjet 36 sedangkan mainjet 105.
Setelah 2 harian saya jetting sendiri dengan segala ukuran spuyer, dari yg besar hingga yang kecil, maka dapat ukuran pilot jet 45 dan main jet 122, dengan putaran skrup udara 1 putaran dari tutup.
Setalah itu semua, bila di bandingkan dengan karburator PE 28, maka karburator megapro sedikit kurang spontan, tetapi untuk tenaga atas sama saja.
Kondisi busi warna merah bata kecoklatan, terus konsumsi premium 1: 35, cukup irit ∂ï banding PE 28 hanya 1:20

bore up honda vario techno

Tenaga honda vartech yang mempunyai kubikasi mesin murni 108cc gak begitu memuaskan, oleh karena itu saya melakukan bore up mesin vario saya,
Bahan bore up vario :
1. Blok asli AHM = 280K + ongkir 50K
2. Piston Kawasaki blitz joy os 100 = 230K
3. Karburator Mikuni 28 = 410K
4. Nokes as TDR = 280K
5. Klep EE = 170K
6. Roler TDR 12gram = 90K
7. Per CVT Kitaco 2000 rpm = 85K
8. Per klep TK Japan = 110K
9. Paking full set = 28K
10 belting CVT Kitaco = 180K
11. Dll yang kecil2+ ongkos = ± 500K

Mesin vario yang mempunyai radiataor hanya mampu memakai piston maksimal 57mm(blitz joy os 100), dii karenakan adanya jalur radiator, apa bila dii paksakan memakai piston 58mm(sonic) di kawatirkan akan bocor karena terlalu tipis.
Mesin vario yang mempunyai bore x stroke = 50mm x 55mm apa bila di hitung dengan rumus volume maka 0.785 x( 5.0x5.0) x 5.5 =108cc.
Dengan di bore up maka hasil yang di dapat 0.785x ( 5.7x5.7) x 5.5 = 140cc.
Dengan volume 140 cc cukup untuk harian,
Untuk ukuran spuyer karburator ukurannya pilot jet 45 mainjet 115.
CDI masih standar karena harga CDI BRT hyperband 820K cukup mahal.
Klep memakai ukuran in 25.5mm dan out 21.5mm.
Untuk memaksimalkan pengapian di pakai koil orisinal megapro, nine power 2 buah, cop busi kitaco dan busi tdr balistic.
Oli memakai shell helix HX 7, di ganti setiap 1000km.
Kompresi motor sengaja saya buat tak tinggi agar masih bisa minum premium bersubsidi.
Konsumsi premium sekitar 1 : 20.
Kalau pakai pertamax bisa lebih irit 2 ato 3 km.
Top speed hanya 100kpj karena kepentok sama limiter cdi standar.
0-80kpj diraih dalam jarak 60 meter dalam waktu 4 detik.
Next projek ganti knalpot R9, CDI BRT, karburator ninja PWL.